The Girl With The Dragon Tattoo

Penulis : Stieg Larsson
Negara : Swedia
Penerbit : Qanita (Mizan Group)
Cetakan : I, Juli 2009
Tebal : 602 halaman
Genre : Crime Fiction
Buku pertama : The Girl With The Dragon Tattoo

Karya trilogi ini adalah karya terakhir Stieg Larsson.


Sinopsis:

   Blomkvist mengira dirinya akan menguak kasus besar dalam sejarah perekonomian Swedia, sebelum ia sadar bahwa informasi yang ia dapatkan dari seorang narasumber yang ia lindungi adalah palsu sehingga menyebabkan ia harus mendekam dalam penjara. Kemudian harapan Blomkvist muncul ketika Henrik Vanger menyewanya untuk menyelidiki misteri hilangnya Harriet Vanger selama 40 tahun. Karena selain memberikan bayaran yang besar, Henrik juga menjanjikan informasi kunci yang akan menebus kekalahan Blomkvist dari Wennestrom.
   Ketika seorang gadis muda bertato naga di punggungnya bertubuh kecil kurus masuk dalam putaran kasus yang pelik ini, segalanya menjadi semakin rumit. Terlalu banyak pihak yang terlibat dan terlalu banyak cerita yang terpendam. Kematian Blomkvistlah yang dapat menjadi jalan keluarnya.

Review:

   Ketika mencari buku yang isinya tentang kriminal, psikis, sains, dan agak gelap yang bagus, saya disarankan untuk membaca novel ini oleh kakak saya. Pertama kali melihat sampul novel ini, saya pikir novel ini akan bercerita tentang misteri seorang gadis yang mempunyai tato naga di tubuhnya dan lain - lain.
Namun "klaim" tersebut luntur saat saya baca lebih lanjut novel karya Stieg Larsson ini. Novel ini bercerita tentang seluk beluk investigasi jurnalisme. Tidak sekedar investigasi, tetapi juga misteri yang bertahun-tahun tidak berhasil dipecahkan bahkan oleh polisi sendiri. Bahkan dibuku - buku selanjutnya ceritanya semakin berat, dan mengusung tema - tema serius seperti politik, idealisme, ekonomi, kejiwaan manusia, penyimpangan seksual, dan kekerasan. Novel ini sudah jelas untuk pembaca dewasa. (Yang membuat saya senang, novel ini direkomendasikan kakak saya untuk saya baca. Itu artinya akhirnya saya sudah diakui sebagai 'orang Gede' ! Hahahaha ...)

   Pada bagian awal sampai pertengahan, menurut saya isinya agak melelahkan untuk dibaca karena masih bercerita tentang kehidupan si Michael "Kalle" Blomkvist (agak - agak boring dan berat untuk dicerna otak saya :P), ceritanya berjalan lambat, begitu banyak pertanyaan atas kasus yang ada tapi sangat sedikit petunjuk yang dibagi oleh si pengarang. Alhasil, saya jadi sangat penasaran dan sangat - sangat tergiur (HeHeHe) untuk langsung membuka halaman terakhir novel untuk mencari tahu bagaimana nasib si Harriet Vanger. Tapi saya berhasil bertahan dan berusaha melanjutkan membaca dari awal ... . Lalu ceritanya menjadi semakin menarik saat alur cerita mulai berjalan sangat cepat, begitu banyak informasi muncul, mungkin ini termasuk ciri - ciri dari si pengarang. 

   Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari buku ini. Misalnya saja tentang seluk beluk investigasi yang melibatkan teknologi canggih. Pengetahuan tentang anti rasial dan anti semit. Tak salah kalau novel ini mendapat penghargaan Glass Key Award tahun 2006. Dan penulisnya, yang meninggal dunia setelah ia mempublikasikan novel triloginya ini, mendapat anugerah International Author of the Year oleh ITV3 Crime Thriller Award tahun 2008, dan masih banyak lagi. Ketiga novel karya Stieg Larsson ini sudah difilmkan di Swedia dan juga meraih banyak penghargaan prestisius. Kabarnya, versi Hollywoodnya juga sedang digarap.

   Saat si tokoh Lisbeth Salander mulai muncul. Dia ini langsung masuk ke dalam daftar superhero imajinasi saya (HaHaHa). Karena dia itu orang yang dianggap gagal dalam masyarakat, tidak pernah cocok dengan sistem yang ada dalam masyarakat (seperti saya),dianggap 'sakit' jiwa (mungkin saya juga), pernah dikurung di rumah sakit jiwa, tapi ternyata dia itu super jenius ! (sayangnya tidak seperti saya T_T), punya ingatan fotografis, seorang HACKER handal pula. Kereen kan ?

Dan ternyata si Lisbeth ini memiliki rahasia besar yang berkaitan banyak orang besar di Swedia. Penasaran dengan novelnya ? baca saja ketiga bukunya ...

O ya .. Menurut info yang saya baca, konon katanya Stieg Larsson pernah menyaksikan pemerkosaan seorang gadis oleh sekelompok geng ketika ia berusia 15 tahun. Ia tidak pernah memaafkan dirinya yang gagal untuk menolong gadis itu yang ternyata bernama Lisbeth. Lisbeth ini yang kemudian menjadi inspirasi Larsson dalam membuat cerita bertema kekerasan seksual terhadap wanita dalam buku - bukunya dengan Lisbeth sebagai the Young Heroine.


Remember !
Never judge the book only by the cover !

No comments:

Post a Comment